Minggu, 29 November 2015

Metode Amenore Laktasi



1.      Pengertian Metode Amenorea Laktasi
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya.
2.      Cara Kerja MAL
Penundaan/penekanan ovulasi. MAL dapat digunakan sebagai kontrasepsi bila : Menyusui secara penuh lebih efektif bila pemberian >8x sehari, belum haid, umur bayi < 6 bulan , sangat efektif sampai 6 bulan, harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya.
3.      Keuntungan kontrasepsi dan nonkontrasepsi
a.       Keuntungan kontrasepsi yaitu efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca persalinan), segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada efek samping secara sistemik, tidak perlu pengawasan medis, tidak perlu obat atau alat, tanpa biaya.
b.      Keuntungan nonkontrasepsi yaitu
1)      Untuk bayi
Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan lewat ASI), sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal, terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau formula atau alat minum yang dipakai.
2)      Untuk ibu
Mengurangi perdarahan pascapersalinan, mengurangi resiko anemia, meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi.
4.      Keterbatasan MAL
a.       Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
b.      Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social
c.       Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS.
5.      Klien yang dapat menggunakan MAL dan klien yang seharusnya tidak pakai MAL
a.       Yang dapat menggunakan MAL
Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan.
b.      Yang seharusnya tidak pakai MAL
1)      Sudah mendapat haid setelah bersalin
2)      Tidak menyusui secara eksklusif
3)      Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
4)      Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam.
6.      Hal yang harus disampaikan kepada klien
a.       Seberapa sering harus menyusui
Susui bayi secara on demand  sehingga kedua payudara banyak memproduksi ASI
b.      Waktu antara dua pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam
c.       Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri melepaskan hisapannya
d.      Susui bayi ibu pada malam hari karena menyusui pada waktu malam membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI
e.       Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit
f.       ASI dapat disimpan dalam lemari es
g.      Haid
h.      Untuk kontrasepsi dan kesehatan
i.        Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan lain, bayi akan menghidap kurang kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif  sebagai metode kontrasepsi.

Referensi

Arum dan Sujiyatini.2011.Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.Yogyakarta:Nuha Medika
Saifuddin, dkk.2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar